Kalau TUHAN Yang Suruh, DIA Juga Yang Mempersiapkan

Memasuki tahun 2011, TUHAN menaruh di dalam hati kami untuk 'keluar dari zona kenyamanan dan tinggal di Bali'. Secara manusia hatiku menolak karena tidak siap (tidak mau) melepaskan segala yang sudah kami miliki di Tangerang. Ga gampang untuk memulai segala sesuatu kembali dari nol dan meninggalkan segala fasilitas yang telah TUHAN percayakan bagi kami di Tangerang. Apalagi Pulau Bali merupakan salah satu tempat yang asing bagi kami, khususnya aq. Pulau itu hanya pernah aq kunjungi untuk liburan. Kami belum mengenal karakteristik penduduknya, kami belum mengenal lingkungannya, bahkan kami tidak mengenal jalan-jalannya. 
Kalau TUHAN yang suruh, pasti DIA juga yang mempersiapkan... Dimulai dari aq mendapat pekerjaan sebagai Executive Secretary di sebuah holding company yang sedang membangun kondominium bintang 4 di Bali. Saat menerima pekerjaan tersebut aq masih juga ragu. Di Bali ga ada angkot, ga ada bus, ga ada ojek, gimana caranya aq bisa pergi-pulang ke kantor? Bisa habis gajiku untuk transport naik taksi setiap harinya. 
Kalau TUHAN yang suruh, pasti DIA juga yang mempersiapkan... Belum seminggu aq bekerja, Operational Director perusahaan menaikkan jabatanku menjadi General Affair Manager dan mendapatkan fasilitas sebuah mobil Avanza keluaran terbaru. Baru beberapa bulan bekerja, perusahaan mengeluarkan kebijakan baru bahwa hari Sabtu ditetapkan sebagai hari kerja. Ini merupakan suatu dilema buatku. Dimanapun aq bekerja, aq ingin hari Sabtu menjadi hari libur, hari keluarga, hari dimana aq bisa meluangkan waktu bersama anak-anak demi menebus waktuku bersama mereka yang terhilang di hari Senin - Jumat. Aq senang dengan pekerjaanku, tetapi aq tidak menyukai kebijakan tersebut. Waktu berlalu terasa cepat dan saat itu sudah bulan Juni. Sebentar lagi anak-anakku akan tiba di Bali untuk memulai masa sekolah mereka di lingkungan baru. TUHAN keputusan apa yang harus aq ambil? 
Kalau TUHAN yang suruh, pasti DIA juga yang mempersiapkan... Di awal Juni seorang mantan atasan, seorang expatriate yang tinggal di Eropa, menelponku. Dia surprise mengetahui kami sudah menetap di Bali, tempat di mana ia ingin membangun sebuah perusahaan internet / website. Mr. Boss menawarkan aq untuk membantunya membangun cikal bakal perusahaan tersebut. Bahkan di bulan October 2011 Mr. Boss mempercayakan pengelolaan bisnis tersebut. 
Kalau TUHAN yang suruh, pasti DIA juga yang mempersiapkan... Anugerah TUHAN tidak hanya sampai di situ. IA kembali memberikan bonus yang luar biasa bagiku... jalan-jalan keliling Eropa, mengunjungi 6 negara. 
Setelah hampir setahun menetap di Bali, aq bersyukur kami telah mengambil keputusan yang tepat. Kalau saja aq tetap mempertahankan milikku di Tangerang, belum tentu aq bisa keliling Eropa. Kalau saja aq tetap mempertahankan milikku di Tangerang, belum tentu aq bisa memegang perusahaan ini. Terima kasih TUHAN karena ENGKAU memberikan kami hikmat untuk tetap mengikuti perintah-MU. Dan aq percaya... 
Kalau TUHAN yang suruh, pasti DIA juga yang mempersiapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Your First Yoga

Balance Your Time to Bring Happiness in Your Life

Be With You #Worship#