Kalau TUHAN Yang Suruh, DIA Juga Yang Mempersiapkan
Memasuki tahun 2011, TUHAN menaruh di dalam hati kami untuk 'keluar dari zona kenyamanan dan tinggal di Bali'. Secara manusia hatiku menolak karena tidak siap (tidak mau) melepaskan segala yang sudah kami miliki di Tangerang. Ga gampang untuk memulai segala sesuatu kembali dari nol dan meninggalkan segala fasilitas yang telah TUHAN percayakan bagi kami di Tangerang. Apalagi Pulau Bali merupakan salah satu tempat yang asing bagi kami, khususnya aq. Pulau itu hanya pernah aq kunjungi untuk liburan. Kami belum mengenal karakteristik penduduknya, kami belum mengenal lingkungannya, bahkan kami tidak mengenal jalan-jalannya. Kalau TUHAN yang suruh, pasti DIA juga yang mempersiapkan... Dimulai dari aq mendapat pekerjaan sebagai Executive Secretary di sebuah holding company yang sedang membangun kondominium bintang 4 di Bali. Saat menerima pekerjaan tersebut aq masih juga ragu. Di Bali ga ada angkot, ga ada bus, ga ada ojek, gimana caranya aq bisa pergi-pulang ke kantor? Bisa hab...