Kepalsuan

Ada cerita tentang seorang gadis yang patah hati akibat ditinggalkan oleh kekasihnya. Dia merasa sangat kecewa dan terpukul dengan apa yang dialaminya karena dia amat sangat mencintai kekasihnya.
Berhari-hari dia mengurungkan diri di dalam kamar, ga mau makan, ga bisa tidur, ga ingin ditemui oleh siapapun, bahkan mungkin... ga mau mandi juga (hehehe...).
Ga ada sesuatu yang dilakukan selain menangis... dan menangis.
Suatu hari, seorang kakek menemuinya dan terjadilah percakapan diantara keduanya:
Kakek : "Kenapa mukamu murung dan selalu menangis, anak manis?"
Gadis : "Aq sangat sedih, mau mati rasanya, Kek..."
Kakek : "Apa yang terjadi denganmu?"
Gadis : "Aq baru saja ditinggalkan oleh kekasihku, dia pergi begitu saja tanpa memberikan penjelasan dimana letak kesalahanku"
Kakek : "Wah... engkau sungguh beruntung, anakku"
Gadis : "Lho...koq beruntung? Aq sedih, Kek. Dimana keuntungannya?"
Kakek : "Engkau beruntung karena telah kehilangan seseorang yang TIDAK mencintaimu. Sedangkan kekasihmu itu sangat malang karena telah kehilangan seseorang yang SANGAT mencintainya".

Cerita di atas mengingatkan aq dengan seorang teman yang tetap melajang sampai sekarang. Dia muda, tampan, sukses, kaya, bekerja di sebuah perusahaan internasional yang terkenal. Dia memiliki (hampir) segalanya yang diinginkan oleh pria seumurnya. Cuma satu yang dia ga punya.... KEKASIH.
Aq heran apa sih yang kurang dari dia? Setiap kali ditanya, dia selalu jawab : "ga ada cewe yang mau sama gw". Hmmm...apa iya ya ada wanita normal yang sanggup menolaknya?

Setelah menyelami kehidupannya lebih dekat, aq baru mengerti kenapa belum ada perempuan yang mendampinginya. Ia terlalu angkuh untuk mengakui kebutuhannya akan kasih sayang, enggan untuk mengakui keinginannya untuk dicintai bahkan terlihat tidak perduli kepada orang yang ada di sisinya. Kehidupan pribadinya dipenuhi oleh kepalsuan yang aq sendiri ga ngerti apa gunanya dia lakukan itu.
Ia menawarkan cinta, mengatakan "I miss you", "I love you" atau "I don't wanna loose you" tanpa mengerti arti sebenarnya dari kalimat itu. Setelah seorang perempuan terbuai dengan kata-kata manisnya, dia akan meninggalkannya, menghilang tanpa kabar dan pergi bagaikan lenyap ditelan bumi. Sepertinya ada kepuasan di dalam dirinya bila telah berhasil membuat hati seseorang terluka. Entah sudah berapa banyak wanita yang menjadi korban.

Satu pelajaran yang lagi yang aq dapatkan hari ini.
"Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau itu hanya akan menghancurkan perasaannya. Jangan mengatakan hal-hal yang manis jika semua itu hanyalah kebohongan dan kepalsuan belaka. Hal yang paling kejam adalah : membiarkan seseorang jatuh cinta kepadamu sementara engkau sama sekali tidak mencintainya".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Your First Yoga

Balance Your Time to Bring Happiness in Your Life

Be With You #Worship#